Ada ta kain yang tahan api? Perasaan kain kalau kena api itu ya terbakar hangus, gosong bahkan bisa jadi abu lho. Kita saja jika menyetrika, lalu kelupaan kain bisa jadi bolong, hangus dan rusak kainnya. Lalu apa bisa tahan api?
Ternyata bisa lho. Mimin dapat jawaban setelah menonton video bertemakan militer di channel Lycma Mil-Tech. Link video yang mimin tonton klik tautan channelnya ya.
Di video itu ditampilkan tentara yang sedang uji tembak, tapi mereka memakai penutup kepala dan sarung tangan berwarna putih dari bahan kain, seperti layaknya ninja. Untuk apa?
Jadi kain itu berfungsi melindungi bagian kulit yang mungkin terbuka untuk menghindari serangan api jika terjadi hal² yang tak diinginkan, misalkan gagal tembak, terjadi ledakan yang tak disengaja, maka tentara yang bertugas akan terlindungi dari resiko panas atau luka bakar serius.
Kalau sering nonton balapan, kita juga sering lihat pebalap menggunakan balaclava sebelum menggunakan helm, itu ternyata berfungsi sama dengan yang digunakan tentara. Perlengkapan itu diberi nama antiflash gear atau flash gear.
Lalu pertanyaannya, bahan kain apa yang mampu tahan terhadap api itu? Kain itu ternyata berbahan dasar katun.
Wow, katun kain tahan api? Eits jangan buru² begitu ferguso. Kain katun itu diberikan treatment khusus terlebih dulu, ketika melewati treatment itu jenis kainnya berubah nama, yang kita sering dengar dengan istilah Nomex®, sebenarnya ini merk sih. Tapi dikenal umum dengan istilah itu.
Ada pun beberapa merk lain seperti: Kenox® asal Taiwan, Westex® asal Amerika Serikat. Ada pula Kevlar®, Zeromelts®,
Salah satu contoh bahan kain tahan api. Gambar diambil dari Google Image |
Jadi kain katun itu harus diberi molekul khusus yang disebut THPC atau Tetrakis (hidroksimetil) fhosfonium klorida. Molekul ini dimasukan keserat-serat kain katun tersebut. Molekul ini akan bereaksi ketika terkena panas atau api. Molekul ini akan bereaksi serat kain akan menebal dan mengalami reaksi karbonisasi, penebalan ini memberikan insulasi panas yang lebih dan proses karbonasi menyerap panas dari api, sehingga panas dari api yang mencapai kulit pemakai sudah berkurang dratis. Reaksi ini menyebabkan kain tidak terbakar atau meleleh.
THPC memiliki aplikasi sebagai prekursor untuk bahan tahan api, serta mikrobiosida dalam penggunaan komersial dan industri.
Lain lagi dengan produk tekstil antiflash gear tadi, untuk produk tekstil pakaian pemadam kebarakan menggunakan kain dengan campuran serat asbes, aramid dan Nomex®.
Bahan kain aramid ini mulai digunakan ketika kain serat asbes ini dianggap berbahaya bagi kesehatan. Kain aramid termasuk dalam klasifikasi kain sintetik fiber. Kain aramid ini sering digunakan sebagai bahan pakaian pembalap mobil dan motor karena sifatnya yang kuat, tahan panas dan api, hingga suhu 53°C.
Ya begitulah kira-kira bagaimana kain tahan api bisa terbentuk, sejatinya kain itu sendiri bukan material tahan api, ada kimia yang membuatnya kuat terhadap api, itu tentunya karena rekayasa.
Semoga bisa menambah pengetahuan kalian semua ya. Mimin ini juga jadi nambah tahu dengan mencari informasi seputar hal ini, ya meskipun tidak cukup lengkap. Tapi bisa jadi pembuka jalan untuk memahami lebih lagi tentang material kain tahan api.
Sampai jumpa disumbangan informasi Warna Warni Dunia Kita yang lainnya ya, membahas tentang dunia fashion atau pertekstilan lainnya. Tetap jaga kesehatan dan imun tubuh, patuhi protokol kesehatan, dan selalu berdoa untuk semua orang tersayang di sekitar kita, semoga kita lekas terbebas dari pandemi ini, salam sehat selalu. SSDK
0 comments:
Tinggalkanlah komentar membangun untuk memajukan blog ini. Pastinya kami akan berkunjung balik jika anda mempunyai blog, mari kita budayakan blogwalking diantara sesama blogger 😁✌️