Selasa, 29 Juli 2025

Kain Ulos dari Tanah Batak

Setelah kita virtual berkunjung ke Nusa Tenggara Timur, kini kita coba mengunjungi salah¹ daerah di Sumatra yang juga punya kain khasnya. Lokasinya agak ke utara Pulau Sumatra, tapi bukan Aceh. Di Sumatra sendiri, untuk urusan kain² hasil produksi rumahan atau tradisional ada banyak namanya, ada songket, ulos, jumputan, tanjung, semage dll. 

Pada postingan kali ini kita hanya akan bahas salah¹ nya saja dulu ya, karena kebetulan saja saya pernah sedikit mengenal budayanya. Bahkan saya pernah datang dan berkunjung ke Pulau Samosir, yang cukup terkenal di sana. 

Lokasinya yaitu di Sumatra Utara, tepatnya adalah tanah Batak. Kain yang dikenal dari daerah ini adalah kain ulos. Kain yang punya nilai bagi masyarakat dan warga Batak. 

Ilustrasi, kain ulos yang dikenakan para wanita Batak. Gambar diambil dari Google

Kain ulos dekat sekali dengan budaya Batak, kain ini tidak bisa lepas dari upacara² adat seperti pernikahan, kelahiran hingga kematian. Dalam upacara adat pernikahan, kain ulos ini diberikan kepada pengantin sebagai tanda restu dan kebahagiaan. Dalam upacara adat kelahiran, kain ulos diberikan kepada bayi dan orang tuanya sebagai simbol sukacita dan harapan baik. Sedangkan pada upacara kematian, kain ulos diberikan kepada keluarga yang berduka sebagai simbol simpati dan penghormatan. 

Kain ulos ini diproduksi secara tradisional, dengan tangan manusia dibantu dengan alat tenun tradisional, bukan dengan mesin. 

Kain ulos ini memiliki warna dominan merah, hitam, putih dan ornamen² khas dari tenunan benang emas atau perak. 

Kain ulos sendiri pada awalnya digunakan sebagai selendang atau kain penutup tubuh, yang digunakan untuk melindungi tubuh dari hawa dingin. Makna harfiah ulos sendiri berarti selimut. Seiring waktu ulos punya tempat tersendiri dalam budaya dan kebiasaan masyarakat Batak. Ulos sendiri dilambangkan sebagai ikatan kasih sayang, kedudukan, dan komunikasi dalam masyarakat Batak. 

Ulos sendiri merupakan warisan budaya dari peradaban tertua di Asia, sudah ada sejak 4000 tahun yang lalu. Pada tanggal 17 Oktober 2014 telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda. 

Sama seperti kain tenun ikat Ende Lio yang punya motif tertentu, kain ulos pun demikian. Motif ini punya makna simbolis tertentu yang dipahami masyarakat Batak. Berikut beberapa motif kain ulos yang umum diketahui:

🔖 Ulos ragidup, ini melambangkan kehidupan dan doa restu, umum dipilih untuk prosesi adat acara pernikahan. Motif ulos ini merupakan simbol kehidupan dan paling tinggi derajatnya ketimbang motif lain, sehingga tak bisa sembarangan diberikan selama status orang tersebut belum menikahkan anak. 

Ulos ragidup, gambar diambil dari Google

🔖 Ulos antakantak, ulos motif ini umum digunakan pada saat momen kedukaan, digunakan sebagai selendang pada saat melayat orang meninggal. 

Ulos antakantak, gambar diambil dari Google

🔖 Ulos ragihotang, ini juga umum digunakan pada prosesi adat acara pernikahan, sebagai simbol restu. 

Ulos ragihotang, gambar diambil dari Google

🔖 Ulos sibolang, ini serupa dengan ulos antakantak, digunakan pada saat momen kedukaan. Saat tengah mengalami kedukaan, ulos motif ini bisa dikenakan atau digunakan. 

Ulos sibolang, gambar diambil dari Google

🔖 Ulos sadum, ulos motif ini biasa digunakan pada saat acara sukacita. 

Ulos sadum, gambar diambil dari Google

Itulah beberapa motif ulos yang umum dikenal, setidaknya itu yang AI Google mencatatnya dan disampaikan sebagai pengetahuan yang umum soal motif atau jenis² ulos. 



Kain ulos pada saat pernikahan, sering dijadikan 'pemberian' dari keluarga² kepada mempelai. Jika pernah melihat pernikahan adat Batak yang murni Batak, itu akan ada prosesi dimana mempelai akan dikalungi atau dikenakan kain ulos oleh sanak saudaranya, diiringi tarian² tor-tor gitu dengan tangan mengatup-ngatup. 

Orang Batak mengenal istilah "mangulosi" yang berarti ritual memberikan ulos pada seseorang, entah sanak keluarga atau siapa pun orang yang hendak diberikan ulos tersebut. 

Kain ulos sendiri penggunaannya bisa dikalungkan, bisa juga digunakan sebagai syal, dilingkarkan ke badan, atau dengan cara lain seperti sebagai pengikat kepala. 

Umumnya, ulos yang dipakaikan dengan cara diselempangkan itu untuk para raja. Soal warna dominan kain ulos, para raja dan ratu biasanya menggunakan warna emas dan merah.

Tapi pada dasarnya warna ulos itu hanya ada tiga, yaitu warna hitam, putih dan merah. Ketiga warna ini disimbolkan sebagai ragi kehidupan. Merah artinya keberanian, hitam artinya kepemimpinan dan putih artinya kesucian. Nah diluar ketiga warna utama tadi disebut dengan nama sekka-sekka. 

Harga kain ulos yang menggunakan benang biasa itu berkisar Rp 300rb - Rp 500rb, jika menggunakan sutra harganya bisa mencapai Rp 5 juta. 


Segitu saja sepertinya pembahasan saya seputar kain ulos, semoga bisa menambah pengetahuan kita semua seputar salah¹ kain tradisional nusantara dari Sumatra. 

Jika mengingat flashback ke belakang, sebenarnya hampir saja saya berurusan dengan orang Batak dan masuk ke dalam rumpunnya, namun takdir berkata lain, jadi saya cukup tahu saja dari literatur dan baca, tidak terlalu terpikirkan juga, toh saya sadari dari nenek moyang saya sendiri orang Flores punya kain tenun tradisional yang juga gak kalah, punya nilai² budaya yang 11-12 lah, karena memang nusantara kita kaya raya akan budaya demikian. 

Btw, yang menikah dengan orang Batak, sudah punya berapa set kain ulos yang diterima saat proses mangulosi saat kalian nikah? Salah¹ aset investasi yang cukup lumayan lho, mengingat harga kain ulos otentik yang saya sebutkan tadi relatif mahal lho. 

Sampai jumpa pada bahasan lainnya, soal dunia fashion atau serba-serbinya. -cpr

#onedayonepost
#budaya
#serbaserbi
#umum
#kainulos
#ulosbatak
#mangulosi

Minggu, 20 Juli 2025

Kain Tenun Ikat Ende Lio

Ada hal menarik ketika mempersiapkan pernikahan, dimana untuk kebutuhan seserahan perlu juga menyisipkan sesuatu yang bermakna karena asal usul salah¹ pasangan. 

Kebetulan, ayah saya adalah orang Ende Lio, ya ayah dan ibunya yang adalah kakek dan nenek saya asli dari tanah Flores di Nusa Tenggara Timur. Tanah Flores punya etnik² budaya yang unik yang memberikan ciri khas tertentu, bahwa ini lho orang Flores, terkhusus orang Ende Lio. 

Salah¹ nya adalah kain tenun ikat. Sejak kecil saya tidak asing dengan kain tenun ikat ini. Why? Ya jelas karena keluarga dari ayah saya kan orang sana, dulu adik² nya ayah saya yang perempuan, itu wajib harus bisa untuk bikin kain tenun ikat ini. Pembuatannya ya manual dengan alat tenun sederhana, bukan dengan mesin. Bahkan wanita² Flores itu wajib hukumnya bisa menenun, kalaupun gak bisa ya, minimal dia tahu teorinya. 

Ilustrasi, gambar diambil dari Google

Kain tenun ikat ini diwarnai dan didesign secara manual orang kreatifitas si pembuatnya masing², sehingga hasil karyanya memang otentik sekali sih, memang ada pakem² tertentunya. Saya pernah diberi tahu oleh tanya, tapi ketika itu saya gak begitu memahaminya, mungkin jika dijelaskannya saat ini saya masih bisa memahami dengan lebih baik. 

Oh ya, untuk acara besar seperti pernikahan, kain tenun ikat ini pasti wajib ada. Jadi kain tenun ikat untuk pria dan wanita itu berbeda, katanya seperti itu. 

Nah untuk acara pernikahan saya dan Dewi nanti, ada kain tenun ikat yang dijadikan barang seserahan nanti. Jadi, ada kiriman kain tenun ikat Ende Lio yang dikirim dari keluarga ayah saya dari Flores, motif pria dan motif wanita. 

Kain tenun ikat yang saya dan Dewi terima ini, sebagai pemberian dari keluarga ayah saya ini punya motif, namun motifnya ini saya tidak terlalu memahaminya, namanya apa. 

Namun saya mencoba mencari tahu di AI Google dan mendapatkan beberapa informasi, soal makna filosofi dari kain tenun ikat Ende Lio. 

Secara umum filosofinya mencerminkan nilai² tradisional, religius, dan sosial masyarakat Lio, di Flores, Nusa Tenggara Timur. 

Nilai religius ini menggambarkan rasa syukur dan penghormatan kepada Tuhan serta kekuatan alam, motifnya tertentu. 

Nilai sosial, dimana kain tenun ikat ini sering diikutsertakan dalam acara² besar seperti pernikahan, kelahiran, kematian, serta sebagai simbol status sosial. 

Nilai tradisional sebagai kearifan lokal, digambarkan dalam pengetahuan masyarakat, soal flora, fauna, dan lingkungan. Motif kain yang sering dijumpai seperti motif kuda (Jara Elo). 

Selain itu, kain tenun ikat juga melambangkan kreatifitas dan keterampilan, dimana pembuatan kain tenun ikat ini diwariskan secara turun-temurun, dimana dibutuhkan kesabaran, ketelitian dan kreatifitas otentik dari para pembuatnya. 


Berikut ini beberapa motif tenun ikat Ende Lio yang umum dijumpai, antara lain:
# Motif kelimara: diyakini punya makna simbol kasih sayang atau cinta kasih dari Sang Pencipta yang memberikan kehidupan. 

# Motif Lawo Seri: dimaknai sebagai mahkota ratu, digunakan dalam upacara adat, dan rumah adat. 

# Motif Jara Elo: ini dimaknai sebagai keberanian dan kegagahan, dan juga sering digunakan untuk syarat meminang seorang gadis. Motif ini yang umum digunakan untuk barang seserahan acara pernikahan, lamaran atau tunangan.

# Motif Mboko Wea: ini menggambarkan suasana saat meminang seorang gadis. 

# Motif Ragi: ini sering digunakan untuk pakaian adat pria di Suku Lio, Ende,  NTT. 

Ada banyak motif lainnya yang gak bisa saya sebutkan satu per satu, ini salah¹ nya yang bisa saya bagikan di sini. 



Cara membuat kain tenun ikat? 

Pembuatan kain tenun ikat dimulai dengan mengikat benang² pakan dan lungsi. Kemudian benang² itu dicelupkan ke cairan pewarna alami. 

Pewarna alami ini dibuat dari tetumbuhan lokal yang memberikan warna khas tertentu secara alamiah. Setelah proses pewarnaan benang² tersebut dirangkai dengan alat tenun tradisional, pada proses ini para penenun harus punya ketelitian tinggi dan kreatifitas yang baik untuk menghasilkan hasil kain tenun ikat yang otentik. 

Untuk warna dasar kain pria Ende dan Lio, biasanya hitam atau biru kehitaman. Sedangkan kain wanita sering menggunakan motif flora dan fauna. 


Harga untuk kain tenun ikat ini relatif mahal lho, ya bisa ratusan ribu untuk satu kain tenun ikat ini, biasanya dibuat seperti sarung atau selendang/selempang kain, atau kain lembaran dengan ukuran tertentu. 

Para wanita Ende Lio biasanya membuat kain tenun ikat lalu dijual, uangnya digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, karena harganya cukup tinggi, apalagi jika motifnya ini unik. Rata² wanita Ende Lio ini bisa membuatnya, tapi entah generasi saat ini apakah bisa membuatnya? 


Segitu saja sharing² pembahasan soal bahan kain tenun ikat Ende Lio. Ini jadi kenang²an bagi saya dan Dewi, jadi hadiah khusus bagi kami berdua dari keluarga. Meski saya sendiri tidak begitu lekat dengan budaya orang Flores, namun dengan hadiah kain tenun ikat ini mengingatkan saya bahwa saya ini masih punya darah keturunan dari orang Ende Lio, Flores, NTT. 

Sampai jumpa dibahasan soal permainan, entah nanti topik apa lagi yang akan dibahas di sini. Ini kebetulan saja pas dapat topik sesuai karena kebetulan saya mengalami proses ini. 

Semoga acaranya nanti lancar, di September dan nanti pada Juni 2026 semuanya dimudahkan dan dilancarkan, mohon doanya ya untuk pembaca Fashionista di sini. Sampai jumpa dipostingan lainnya lagi, masih membahas hal seputar dunia fashion. -cpr

#onedayonepost
#budaya
#serbaserbi
#tenunikatendelio
#flores
#tenunikat
#seserahancore

Rabu, 16 Juli 2025

Batik Harus Padupadan dengan Celana Bahan?

Siapa yang sering pakai kemeja batik dan melengkapinya dengan setelan bawahan apa saja, yang umum sih orang² menggunakan celana jins, biasanya digunakan untuk acara² semi formal. 

Tadinya saya pikir itu hal yang biasa, wajar dan umum, tapi ternyata ibu saya bilang, kalau pakai batik itu jangan pakai jins, batik itu harusnya, idealnya, sopannya menggunakan celana bahan kain. 

Wuih,  apa emang benar begitu? Soalnya karena selama ini sudah terbiasa dan wajar mengenakan setelan batik dengan jins ya sudahlah. Tapi ternyata ada pandangan lain, yang katanya itu yang benar. 

Akhirnya saya coba cari tahu soal ini, mana yang ideal dan mana yang variasi. Pada postingan kali ini saya akan membahas hal ini. 


Ketika saya mencari tahu melalui Google, AI memberikan saya informasi. Bahwa pasangan atau stelan batik itu bisa dipasangkan dengan celana bahan atau jins, tergantung acara dan gaya yang ingin ditampilkan. 

Acara formal, batik baik dipasangkan dengan celana bahan. Sedangkan acara² santai dan gaya casual, batik baik dipasangkan dengan bahan jins. 

Ilustrasi, pilihan padupadan batik dengan ragam pilihan celana. Gambar diambil dari Google

Sebenarnya tidak hanya dua pilihan bahan atau jenis celana itu saja yang bisa jadi pasangan batik sebagai atasan. Berikut ini beberapa bahan atau jenis celana yang bisa jadi pilihan pasangan batik, sbb.:

Celana jogger juga bisa jadi pilihan bawahan ketika atasan memakai batik. Ini memberikan kesan sporty. 

Skinny pants hitam juga bisa jadi pilihan pasangan untuk batik kesayangan anda, pilihan ini dapat memberikan kesan stylish kekinian, cocok juga koq dipakai ke acara pernikahan. 

Ankle pants juga bisa jadi pilihan sebagai pasangan batik kesayangan mu, style ini memberikan kesan chic dan penuh gaya. Selain itu juga bisa bisa memilih dengan celana jenis beige ankle, dapat memberikan kesan menawan. 

Celana chinos juga bisa jadi pilihan dipasangkan dengan batik. Tinggal menyesuaikan warna saja dengan batiknya, yang penting pilihan warnanya sesuai pasti akan memberikan kesan keren maksimal deh. 

Nah yang terakhir ini agak nyeleneh sih, memadupadankan batik dengan celana pendek. Style ini cocok untuk acara santai² dan hangout. Meski begitu, pilihan terakhir ini pasti akan melawan tradisi kuno. Untuk orang tua, atau mereka penganut style 'bangsawan', rasanya pilihan terakhir ini auto dimasukan ke dalam pilihan 'black list'. 

Bagi sebagian kecil orang, ada yang tidak menyukai celana pendek pasti akan menolak style ini, padahal ya sah² saja, keren² saja. Toh Google pun memasukan pilihan paduan busana celana untuk pasangan batik tapi tetapi asyik. Namun bagi mereka penganut style 'bangsawan', ini jelas pilihan buruk bagi mereka. 

Itu kenapa, pada judul saya tuliskan hal yang berbeda dengan apa yang ada di postingan ini. Itu karena setelah saya cari² tahu di Google dengan bantuan AI, ternyata banyak jenis celana dan pilihan bahan yang bisa dipadupadankan dengan batik, bahkan jins sekalipun, bahkan celana pendek sekalipun.

Ini jawaban nyata bahwa di dunia ini, dunia terus berkembang, cara berpakaian terus berkembang dan gak melulu terpaku pada patokan tertentu. 

Soal batik harus dipadupadankan dengan celana bahan itu saya dapat wejangan dari ibu saya, katanya beliau batik itu HARUS dipasangkan dengan celana bahan. Beliau ini kata dari penggiat batik atau orang yang paham nilai² batik, intinya seperti itu. 

Bagi saya, saya lebih condong soal pilihan acaranya apa dulu, jika acara formal dan resmi, celana bahan adalah pilihan terbaik, tapi apabila acara² non formal bahkan santai, membebaskan pilihan pasangan batik itu pilihan terbaik. 

Ini kembali pada opini saya sebagai penulis yang melihat lebih objektif dan diamini oleh banyak orang, toh tidak ada masalah, ini memang ke soal selera, jadi sangatlah subjektif. Tapi memang pakaian itu soal subjektif, selama masih normal, pilihan orang berpakaian itu subjektif, intinya nyaman atau tidak dan sesuai dengan tempatnya atau tidak. 

Pandangan dan opini saya ini jelas bertentangan dengan penganut paham 'bangsawan', dimana tata laku, tata krama, tata busana, tata bicara semuanya teratur dan tertata dengan pakem konvensional bahkan ortodoks. 

Segitu saja deh sharing² nya, kesimpulannya, pilihan memadupadankan batik dengan setelan apapun itu kembali ke pilihan anda yang mengenakannya, guide nya adalah pastikan untuk acara apa, formal atau non formal, sesuaikan dengan kebutuhannya. Selera anda tidak bisa dipaksakan, jadi tentukan pilihan mulai dari sekarang. -cpr

#onedayonepost
#batik
#pasanganbatik
#opini
#umum
#budaya
#serbaserbi

Kamis, 22 Mei 2025

Majunya Perusahaan Dilihat dari Pakaian Karyawannya

Sudah lama sepertinya blog ini hiatus, tidak ada postingan baru. Kali ini saya diundang untuk mengisi sebuah postingan diblog ini, untuk memberi nafas agar kelihatan blog ini masih berpenghuni. 

Ini adalah pendapat pribadi saya saja, melihat realita yang ada, ketika teman² sepenanggungan kini sudah berpencar bekerja di perusahan² berbeda dengan banyak latar belakang jenis perusahaannya. 

Nah saya mengamati, majunya suatu perusahaan itu bisa dilihat dari bagaimana aturan berpakaian di perusahaan tersebut. Ini hal paling simpel dan mudah diamati, walaupun ini bukan pakem, jika begini pasti begitu. Sekali lagi ini pendapat pribadi dan sudah saya disclaimer.

Perusahaan² maju dan modern seperti raksasa teknologi Google, saya ambil contoh atau perusahaan yang sudah settle, itu tidak menerapkan aturan ece² seperti berpakaian yang formal sekali. Prinsip utama kesopanannya tetep ada, tetapi lebih simpel saja gitu, gak harus pakai setelah kemeja lengan panjang, celana bahan, sepatu pantofel dll., yang mengesankan harus 'sangat' formal. 

Justru yang tampak mereka menggunakan setelan celana jins atau celana panjang dengan bahan terserah, bebas. Atasannya menggunakan t-shirt model polo berkerah, malah ada yang melonggarkan dengan kaos saja. Sepatu juga dibebaskan, mau sepatu sport atau sepatu lain yang dianggap nyaman. 

Ilustrasi, pakaian kerja non formal. Gambar diambil dari Google

Tapi bedakan dengan perusahaan² sedang berkembang, perusahaan yang biasa² aja, aturan berpakaiannya justru formal banget. 

Dari situlah saya mengambil kesimpulan bahwa majunya suatu perusahaan itu dilihat cara berpakaiannya. 

Oh ada yang sanggah, itu biasanya yang berpakaian semi formal untuk karyawan lapangan, untuk mempermudah aktifitas di lapangan. Terus untuk karyawan bank, setelan formal adalah pilihan terbaik untuk saat ini karena sejauh ini belum ada yang berani melawan arus global, terutama di Indonesia. 

Ada pendapat orang tua yang sering jadi pedoman dan banyak orang masa kini masih takut atau enggan melawan arus, yakni soal falsafah: cara berpakaian seseorang merupakan cerminan dari kepribadian mereka. Itulah dia yang umum kita ketahui, bahkan ketika kita misalnya berpakaian sembrono misalnya, pasti akan dinasehati dengan kalimat bercetak biru tadi.

Padahal ada pernyataan lain yang menyampaikan bahwa pilihan gaya berpakaian dipengaruhi oleh banyak faktor seperti trend mode, preferensi pribadi, dan situasi sosial. Namun terkadang 'orang tua' yang menasehati pernyataan yang awal, mengabaikan faktor² ini. Namun memang, gaya berpakaian tetap bisa memberikan petunjuk awal. 

Ilustrasi, style pakaian yang umum. Gambar diambil dari Google

Saya berpikir bahwa pendapat di atas tadi justru malah membuat seseorang dijudge atas sesuatu yang tampak dari luar, seharusnya kepribadian dilihat dari sikap, bukan pakaian. 

Preman sekalipun, meskipun pakaiannya urakan, tapi jika kepribadiannya baik dia pasti bisa menunjukannya, walaupun jarang sih orang yang kepribadian baik bergaya preman. Umumnya akan memilih gaya berpakaian normal. Akan ada faktor lain yang membuat seseorang dengan kepribadian baik memilih gaya berpakaian preman, misalnya. Kita gak boleh main judge dong, ya dong, ya kan, ya kecuali merasa diri paling benar. 

Melihat anak² punk di perempatan lampu merah. Dulu saya berpikir mainstream, dengan judgement, bahwa melihat mereka itu langsung 'tembak' kepribadian mereka ini pasti jelek dan lain² yang intinya negatif. Namun sejak saya memahami tadi, tidak bisa main judge karena ada faktor lain, akhirnya ketika melihat mereka yang muncul dipikiran adalah "why" dan "how will it be in the future".

Saya juga sering dikomentari cara berpakaian, pada awalnya saya kesal dan reaktif, tetapi sering waktu saya mencoba memahami falsafah tadi, lalu saya baca lagi, padahal ada faktor lain yang sering diabaikan.

Akhirnya karena seiring usia, lebih baik diam. Melawanlah ketika kamu punya power dan sumber daya untuk merubah tatanan itu butuh effort ratusan kali lipat dari yang normal. Jika punya itu, baru lakukanlah. Seperti halnya Thanos, dia mau merubah tatanan dengan caranya, dia punya kemampuan dan mewujudkannya. Tujuannya mulia, tapi caranya antimainstream. 


Balik kembali lagi ke konteks, jadi saya mengambil kesimpulan, jika ada perusahaan yang tidak terlalu ribet soal aturan berpakaian (yang penting sopan), maka ini bisa jadi petunjuk awal bahwa perusahaan ini maju dan berkembang. 

Karena perusahaan yang sudah maju dan berkembang gak akan memikirkan hal remeh temeh, yang penting kualitas. Ini seperti sekolah Katolik dimana siswanya rambutnya gondrong, gaya ala² berandalan tetapi prestasinya terbaik. Begitulah kira², tapi balik lagi untuk orang² tua yang masih memegang falsafah tadi di atas pasti akan sulit menerima hal tersebut. 

Setelan pakaian kerja yang biasa diterapkan perusahaan yang sudah maju dan berkembang adalah atasan pakaian kaos berkerah, t-shirt, kemeja lengan pendek, kemeja bahan flanel dll., untuk bawahan bisa jins, celana kargo, celana chinoss atau model lain. Untuk pria dan wanita pun biasanya sama dibebaskan, yang penting sopan dan layak.

Apakah kalian berpikir hal yang sama, atau hanya saya yang berpikir demikian? -cpr

#onedayonepost
#berpakaian
#serbaserbi
#umum
#budaya

Minggu, 09 Juli 2023

Beberapa Jenis / Style Potongan Celana Panjang Jeans Pria

Huuuraaa, sepertinya sudah lama sekali blog ini tidak Mimin kunjungi untuk sekedar update post. Gak mudah memang mengelola blog dengan berbagai genre ditengah kesibukan pekerjaan yang juga full load.

Lalu, kira² ada informasi apa nih yang mau dishare ke sobat fashionelaa kali ini ,setelah bangun dari hibernasinya.

Jadi begini, beberapa waktu lalu Mimin itu lagi sosial media walking, Mimin itu menemukan informasi menarik, dan ini juga Mimin perlu tahu. Apa itu?

Ilustrasi bahan jins, gambar diambil dari Google

Kita kan selama ini tahunya potongan jenis celana jeans pria yang kita pakai ya hanya itu saja, kalau Mimin saat ini hanya pakai yang model slimfit, atau model yang biasa. Nah ternyata ada tuh jenis² atau style potongan celana yang umum dipakai. Postingan ini akan membahas itu. Nah, kalau sobat fashionelaa kira² suka yang model mana?


#1 Loose Fit
Potongan celana ini cocok untuk pengguna yang mempunyai paha, pinggul atau tulang yang besar.

Ilustrasi, loose fit. Gambar diambil dari Google

Modelnya memang tidak pas di pinggul, paha dan kaki, lebih longgar kelihatannya. Sehingga tidak terlalu mengekspos bagian yang nampak besar ini.


#2 Slim Fit
Ini style celana yang umum banyak dipakai, Mimin sering pilih model ini.

Model slim fit jeans. Gambar diambil dari Google

Celana dengan potongan lebih sempit dibandingkan dengan 'straight cut'. Biasanya mengikuti bentuk tubuh penggunanya. Biasanya lebih nyaman digunakan pada pengguna dengan tubuh ramping atau tubuh ideal.


#3 Regular Fit
Ini merupakan potongan model celana yang paling klasik, potongan celana ini lurus dari pinggang hingga ke bagian kaki. Cocok untuk semua bentuk tubuh.

Model regular fit jeans. Gambar diambil dari Google


#4 Bootcut atau Cutbray
Kalau ini misalkan menyebutnya dengan istilah bootcut pasti bingung dan asing, bagi yang awam. Tapi kalau menyebutnya dengan style cutbray pasti orang banyak tahu, bahkan yang awam sekalipun.

Model boot cut fit jeans. Gambar diambil dari Google

Celana ini memiliki potongan melebar di bagian bawah untuk mengakomodir penggunanya yang menggunakan sepatu boot. Itu kenapa istilahnya 'boot cut'.


#5 Skinny Fit
Celana ini mempunyai potongan yang sangat sempit dan biasanya terbuat dari bahan yang elastis untuk kenyamanan. Ya mirip seperti slim fit tadi, yang press body. Sehingga ketika digunakan akan mengikuti bentuk body penggunanya.

Model skinny fit jeans. Gambar diambil dari Google

Biasanya sering digunakan sama pengguna dengan bentuk tubuh lebih ramping, langsing dan singset.


#6 Relaxed Fit
Celana ini mempunyai potongan yang lebih lebar dan longgar dibandingkan dengan potongan straight.

Model Relaxed Fit jeans. Gambar diambil dari Google

Biasanya digunakan pengguna yang memiliki tubuh agak besar atau bagi yang senang bergaya santai.


#7 Stretch Fit
Potongan celana ini memiliki bentuk yang lurus tapi tetap mengikuti bentuk kaki.

Ilustrasi, gambar diambil dari Google

Biasanya diaplikasikan pada bahan Stretch.


#8 Tapered Fit
Potongan celana model ini lebih longgar pada bagian paha, dan mengecil menuju bagian kaki. Secara umum walaupun mengecil tapi tetap terkesan longgar dan tidak press body.

Model Tapered fit jeans, gambar diambil dari Google


Begitulah kira ragam pilihan jenis potongan celana. Umumnya sih mudah dijumpai pada potongan celana berbahan jeans. Tapi secara umum bisa juga diterapkan pada celana dengan model bahan kain lainnya.

Sobat fashionelaa kira² prefered yang mana sesuai dengan selera dan gaya kalian masing²?

Ya segitu saja deh sharing informasi yang bisa Mimin bagikan, untuk membuka hiatus blog ini yang relatif lama. Semoga ya bisa berbagi secara adil diantara blog² lain yang Mimin kelola saat ini. Sampai jumpa dipostingan lainnya. SSDK

Selasa, 27 September 2022

Thrifting Shop - Part 1

Kali ini Mimin mau numpang share koleksi fashion thrifting yang Mimin punya, ya siapa tahu ada yang berminat nanti bisa kontak Mimin atau kontak nomor yang ada di akhir postingan ini.

Ilustrasi, gambar diambil dari Google.

Koleksinya ini untuk fashion wanita saja ya, untuk prianya Mimin belum ada, cuma ada ini jadi bisa dilihat-lihat dulu, dipilih kemudian dan dibeli setelahnya 😀.

Untuk price list bisa dilihat di bawah gambar ya, ini gambar diambil dari foto asli barang yang terpajang dietalase ya.

Monggo disimak ya:

Size XL 🏷️ Rp 90.000,-

Size XL 🏷️ Rp 90.000,-

Size XL 🏷️ Rp 120.000,-

Free size 🏷️ Rp 150.000,-

Free size 🏷️ Rp 150.000,-

Sabrina free size Rp 45.000,- exclude rok

Dress terusan ini sepertinya gak asing, modelnya seperti yang sering dikenakan oleh Jen She-Hulk
Size XL 🏷️ Rp 90.000,- exlude inner

Size XL 🏷️ Rp free (pembelian 2 pcs)

Size free 🏷️ Rp 70.000,-

Set size free 🏷️ Rp 90.000,-
Top 🏷️ Rp 60.000,- & Outer 🏷️ Rp  40.000,-

Set free size 🏷️ Rp 50.000,-
Top 🏷️ Rp 30.000,- & Bot 🏷️ Rp 30.000,-
 

Koleksi lainnya bisa dilihat dibawah ini:

Size XL 🏷️ Rp 35.000,- (exlude belt)

Size L-XL 🏷️ Rp 55.000,-

Size L 🏷️ Rp 55.000,-

Top size L 🏷️ Rp 50.000,-

Outer size L 🏷️ Rp 85.000,-

All size 🏷️ Rp 130.000,-


Koleksi rok panjang bisa dilihat di bawah ini:

Size L 🏷️ Rp 45.000,-

Size free 🏷️ Rp 35.000,-


Jika ada barang baru akan Mimin share dipostingan berikutnya , ditunggu saja part kedua setelah ini.

Untuk kontak bisa menghubungi CP: 0857-9075-7017 / Pau-line. Jadi kalau mau tanya² soal bahan dan ukuran detailnya bisa kontak nomor tersebut.

Untuk lokasi di sekitaran Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur bisa diantar. Yups karena lokasi off storenya ada di sekitaran itu ya.

Segitu saja share numpang jualan Mimin kali ini, semoga berkah ya, terima kasih buat pemilik blog. SSDK.

Minggu, 31 Juli 2022

Mengenal Apa Itu Cosplay

Menarik kita lihat beberapa waktu lalu fenomena Citayam fashion week, yang akhirnya jadi fenomena kagetan dan menular ke seluruh penjuru Indonesia.


Kebetulan memang karakter orang Indonesia pas jika dikenal bangsa yang kagetan dan seneng dengan niru, jadi ketika ada sesuatu yang viral pasti cepat ditirunya, walau gak semua yang viral ditiru. Tapi umumnya dan belakangan yang terstampel ya begitu.

Hmm bahkan ada lho yang juga niru² hal negatif sewaktu kasusnya "sambo" ramai, seorang polisi di daerah mana itu ngamuk² gara² istrinya gak sengaja kesentuh seorang wartawan yang padahal itu wartawan gak sengaja sentuh karena jatuh, eh diamuk lho sama itu polisi, sempet viral juga beritanya. Ya yang kaya² gitulah, niru² ala² bangsa Indonesia. Kalau itu si niru gak sengaja aja, hanya kebetulan perilakunya sama² arogannya. Tapi penulis emang niatnya nyindir sih.

Kembali ke soal fashion tadi, kali ini pada perayaan 17an di tempat mimin bekerja juga diadakan acara lomba ala² fashion week begitu juga, lenggak-lenggok diatas red carpet.

Hmm, coseplay? Fashion show? Apakah itu hal yang sama? 

Ilustrasi, komunitas cosplay yang sedang berpose dengan karakter dari anime Naruto. Gambar diambil dari Google

Hmm kalau yang awam ya, memperhatikan keduanya nampak serupa. Kalau mimin sendiri sih bisa membedakannya. Kalau menurut mimin dalam sebuah acara fashion show, bebas² saja menggunakan fashion apapun, bahkan coseplay. Tetapi yang umum ketika fashion show, lebih menampilkan trend fashion atau busana yang digunakan sehari-hari, atau momen tertentu, dan lebih layak guna jika digunakan normal. 

Sedangkan ketika kita fashion show dengan kostum coseplay, rasanya hanya bisa dipakai saat tampil momen saat itu saja, rasa² nya jika dipakai harian atau momen yang non hiburan agak aneh ya. Gimana menurut kalian?

Ini dokumentasi mimin ketika menjadi cosplay, jadi seorang hansip, pada event fashion week ala² saat perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-77 di PT QLI & PT NLP. Gambar dari dokumentasi pribadi. 

Nah pada postingan kali ini mimin mau bahas apa itu coseplay. Kebetulan juga mimin punya sahabat baru yang pernah menggeluti coseplay ini. Jadi mimin dapat banyak informasi dari dia. 

Kebetulan blog ini kan memang membahas soal fashion, dan coseplay juga berhubungan dengan kostum atau pakaian atau dresscode yang digunakan seseorang untuk memberikan tampilan berbeda atau tampilan yang diinginkan, rasanya pas jika membahas soal ini di sini. 


Istilah cosplay, yups yang benar itu 'cosplay', yang mimin tulis diatas itu salah ya, yang bener adalah cosplay, merupakan istilah bahasa Inggris dari sebuah kata Jepang, 'wasai-eigo'. Merupakan gabungan dari dua kata bahasa Inggris, 'costum' dan 'play'. Costum sendiri berarti pakaian dan play berarti bermain. 

Cosplay dikategorikan sebagai hobi mengenakan pakaian berserta aksesorisnya,  berikut dengan riasan wajah seperti yang dikenakan atau menyerupai karakter didalam anime, manga, dongeng, permainan video (video game), penyanyi atau musisi idola,  hingga film kartun, bahkan film² fiksi genre Tokosatsu, film genre hollywood seperti Marvel, DC, Harry Potter, Star Wars, Star Trek atau lainnya. 

Mereka yang memainkan hobi ini dinamakan cosplayer. Di kalangan penggemar cosplayer sering disingkat coser

Cosplay ini sudah menyebar di banyak negara seperti Jepang, Amerika, RRC, Eropa, Filipina, Malaysia hingga Indonesia.

Banyak cosplayer diberbagai belahan dunia sangat totalitas dalam menggeluti hobi ini. Hobi ini pun tidaklah murah, karena untuk menjadi karakter yang diinginkan seorang coser bisa mengeluarkan biaya hingga jutaan lho. Demi mengejar kimiripan dengan karakter yang ditirunya.

Lalu bagaimana sejarah cosplay ini? 

Kalau membaca informasi dari Wikipedia mengenai cosplay, link sumber mimin tautkan dikata Wikipedia y. 

Pada paruh kedua tahun 1960, para fans dari cerita dan film fiksi ilmiah di Amerika sering mengadakan konvensi fiksi ilmiah, para fans dalam acara tersebut kerap menggunakan kostum yang digunakan oleh karakter dalam film tersebut. Misalnya kostum dari karakter² film Star Trek. 

Pada dasarnya budaya Amerika sendiri sudah mengenal acara pesta topeng (masquerade), pada pesta haloween misalnya. 

Tradisi seperti ini akhirnya juga menular ke negara lain, seperti Jepang, pada dekade 1970an. Di Jepang acara seperti di Amerika itu dimulai dari acara peragaan kostum (costume show). 

Nah istilah cosplay di Jepang sendiri mulai dikenal tahun 1978, pertama kali di daerah Ashinoko, Perfektur Kanagawa, pada sebuah acara pesta topeng konvensi ilmiah Nihon F Taikai ke-17. 

Hingga akhirnya acara ini menjadi perayaan rutin di Jepang. 

Publikasi acara² cosplay ini dimulai dari majalah anime yang memuat berita tentang acara cosplay ini. Pemberitaan mengenai cosplay mulai gencar di Jepang tahun 1980an.

Tahun² selanjutnya acara² serupa ini dijadikan kontes atau perlombaan. Kegiatan ini jadi kegiatan berkelompok yang banyak diikuti oleh anak² muda di Jepang. 

Semakin seringnya acara cosplay ini, munculah fotografer amatir, yang dalam bahasa Jepang dapat sebutan 'kamera-kozo', adalah mereka yang senang memotret kegiatan cosplay


Kategori Cosplay
Nah ada yang perlu kalian tahu juga nih, ada pembagian terkait cosplay ini. Ada pembagian kategori cosplay berdasarkan rujukan karakter yang diperankan. Ini berdasarkan kebiasaan dari event² yang ada. 

1. Cosplay anime/ manga, dimana seorang coser ini memerankan atau meniru karakter² yang ada dicerita anime atau mangga, komik² Jepang atau kartun² Jepang.

2. Cosplay game, dimana seorang coser ini memerankan atau meniru karakter² dari video games, apalagi jaman sekarang banyak bergenre RPG yang punya karakter² tertentu, dan karakter ini yang jadi rujukan para coser.

3. Cosplay Tokosatsu, kalau ini para coser itu memerankan atau meniru karakter² seperti Kamen Rider Black, Ultramen, dll., yang termasuk karakter dari Tokosatsu.

4. Cosplay gothic, kalau ini para coser itu terinspirasi dari karakter bernuansa gelap atau gothic.

5. Cosplay original, kalau ini coser memerankan karakter hasil rekaan sendiri, original buatan atau kreatifitas mereka sendiri.

6. Cosplay dongeng, kalau ini coser memerankan karakter dari cerita² dongeng suatu tempat, misalnya karakter Robin Hood, Brama Kumbara, Pinokio, misalnya, Gajah Mada, atau yang lainnya yang bersumber dari cerita² dongeng.

7. Cosplay hentai, nah kalau ini biasanya tertutup dan tidak terpublikasikan, karena ini adalah genre dewasa. Jadi dimana coser memerankan karakter anime atau manga dengan genre dewasa bahkan ke arah porno kostum, bahkan hingga adegan² intim namun menggunakan kostum tertentu. Kalau kategori ke-7 ini sih tambahan dari mimin saja yang memasukan kategori ini, jadi ini tidak resmi ya, gak usah didebat. Makanya mimin pisahkan dari grup keenam kategori tadi.


Cosplay di Indonesia
Cosplay mulai dikenal di Indonesia pada kisaran tahun 2000an, kala itu ketika kampus bahasa Jepang di Universitas Indonesia mengadakan acara Gelar Jepang UI, pada acara itu diadakanlah event cosplay. Event tersebut hanya diramaikan oleh panitia acara saja. 

Beranjak dari Event Jepang, beberapa pemuda-pemudi (kebanyakan pemudi) di Bandung memperkenalkan gaya Harajuku dan hadirnya cosplayer pertama yang bukan merupakan EO saat itu. Berlanjut hingga sekarang, hampir tiap bulannya selalu ada event cosplay di kota² lain di Indonesia. 


Sharing dari seorang cosplayer
Berbeda dengan postingan mimin kali ini, mimin punya narasumber yang menggeluti cosplayer ini. Ya meskipun dia ini bukan cosplayer profesional, namun dia ini senang dengan aktivitas cosplay. Bahkan dia dan teman² sering memenangkan lomba cosplay pada event² yang dia dan teman²nya ikuti. 

Narasumber mimin ini kita panggil saja, Paul, begitu dia ingin dipanggil. Jangan salah, dia adalah gadis berusia 24 tahun asal Lamongan. 

Pernah mengenyam bangku kuliah di salah satu universitas negeri di Surabaya, mengambil jurusan bahasa Jepang, namun sangat disayangkan karena terkendala biaya membuatnya harus berhenti. 

Seperti yang mimin sampaikan tadi di atas bahwa seorang cosplayer itu dituntut totalitas, mereka berusaha untuk semirip bahkan serupa mungkin dengan karakter yang mau dia tiru. 

Totalitas ini menyangkut soal biaya. Untuk membuat kostum karakter yang diinginkan itu biasanya diperoleh dengan membuat sendiri, dimulai dari design, cari bahan, mengumpulkan aksesoris dll., hingga urusan make up juga harus total. 

Paul bercerita bahwa cosplay jaman sekarang ini lebih enak, jika mereka mampu secara finansial mereka bisa tinggal menyewa kostum yang mereka inginkan. Sedangkan pada jamannya dulu, kostum itu harus dibuat, apalagi bagi cosplayer dengan dana minim.

Dulu, ketika jaman rambut tiruan masih mahal, para cosplayer menggunakan pewarna rambut untuk mewarnai rambut mereka agar mirip dengan karakter yang mau ditiru. Tapi sekarang, tak perlu lagi begitu, karena sudah ada rambut tiruan dan dijual dengan harga relatif lebih murah pada jaman dulu, kisaran nya 350-550ribu per wik. 


Ya kira² begitulah sedikit informasi tentang cosplay. Trend fashion ala² dunia kartun, manga dll. dimasa sekarang ini adalah hal yang umum, jadi gak perlu asing jika melihat orang² berpakaian warna-warni, aneh dan mungkin ada yang mengatakan norak.

Tapi yang pasti saat ini style mereka ini hanya digunakan saat event saja. Belum ada sih sejauh ini style fashion ala cosplay digunakan untuk harian, kerja atau bahkan pesta, kecuali pestanya bertemakan cosplay ya itu cerita lain.

Sekian dulu deh sumbangan postingan dari Mimin, ya mudah²an bisa menambah pengetahuan sobat fashionela dimana pun berada. SSDK