Selasa, 26 April 2022

Ada Apa dengan Celana Jins Sobek?

Postingan ini sudah pernah diposting diblog mimin yang lain, waktu itu kepikiran kenapa ya celana jins sobek koq dipakai, ternyata itu adalah tren fashion dan mungkin dengan sedikit informasi ini bisa menambah pengetahuan. 

Tautan asli postingan ini bisa dibaca di sini

_______
Celana jins sobek dibagian paha? Hmm keren? Ya ada yang bilang begitu bagi anak² muda, karena mereka memilih style fashion seperti itu, keren dan macho bagi mereka. Tapi bagi orang tua atau kelompok tertentu menganggapnya urakan, begajul dan gak sopan.

Bagaimana menurut mu?

Mari kita cari tahu sedikit tentang sejarah trens style fashion jins sobek-sobek ini seperti apa sih. Supaya kita bisa dapat ilmu sedikit mengenai style fashion ini. Supaya orang tua, generasi kolot juga memahami, tak hanya melarang.

Tren sobek-sobek atau dikenal dengan distressed mulai dikenal tahun 1980-an. Style ini dipopulerkan oleh grup² musik rhythm & blues (R&B).

Ilustrasi gambar diambil dari Google. 

Pada era itu trend fashion adalah dalam rangka untuk menarik perhatian, dimana  fashion dengan warna mencolok dan norak jadi pilihan, begitupun dengan trend sobek-sobek.

Tahun 90-an, makna penggunaan fashion ini berubah. Fashion ini mulai digunakan oleh kelompok grunge dan punk, dalam usaha mereka menujukan sikap anti-fashion, dan kampanye anti-kemapanan dengan memakai busana seadanya, ya ada yang sobak-sobek ini digunakan juga. Grup² musik seperti Nirvana dan Green Day dan beberapa grup musik lainnya memilih fashion ini.

Hingga akhirnya semakin waktu ke sini, trend fashion ini digunakan karena memang pemakaianya nyaman menggunakannya.  Tidak untuk menunjukan apapun tapi karena memang nyaman menggunakannya. Hanya saja pada akhirnya juga berbenturan pada norma tertentu, menganggap apa yang dikenakan itu aneh dan gak sopan.


Nah sekarang kita bahas menurut apa yang saya rasakan, atau dari kacamata pribadi saya.

Soal celana sobek terutama untuk celana jenis jins ini menurut saya sebenarnya tidak sengaja disobek begitu saja, diawali dengan ketidaksengajaan. Sebenarnya celana itu memang sudaj tipis dan memang ada koyak sedikit, lama kelamaan karena masih dipakai, celana itu entah tersangkut atau tergesek sesuatu membuatnya semakin sobek melebar.

Itu saya alami sendiri, dan memang begitu kronologisnya. Mana mungkin sih celana baik² saja, lalu disobek hanya karena model ingin seperti itu. Ya bisa saja ada yang melakukannya, tapi tidak dengan saya.

Tapi, ada yang tidak begitu suka dengan fashion seperti ini. Siapa mereka? Mereka adalah orang² tua, mereka yang agak kolot melihat kesopanan dari sisi pakaian.

Memang sih jika digunakan untuk acara formal resmi rasanya kurang pas juga. Tapi seadainya untuk main, why not?

Untuk saya sendiri pribadi inginnya ya celana itu tidak sobek, jika dibuang itu eman² karena celana itu masih bisa dipakai sebenarnya, sobek pun bukan di tempat yang terlalu ekstrim. Jika pun celana itu dipotong makin tak layak dipakai untuk acara yang lebih asyik, jadi aneh. Iya kalau ada dana lebih, celana itu bisa dipensiunkan, jika tidak, siapa yang mau belikan?

Kalau saya pribadi pada akhirnya karena norma dan adat yang sudah terbentuk dalam masyarakat kita menilai bahwa celana sobek itu identik dengan ketidaksopanan, urakan, begajul dan segala macam hal buruk, saya pikir menggunakan celana dengan style itu jarus tepat.

Misalnya, ketika akan bermain ke rumah teman yang ada keluarganya, ya celana itu jangan dipakai. Jika mau ngapel ke rumah pacar ya celana itu jangan dipakai. Jika acara² resmi, atau acara keluarga juga hendaknya tidak memakai model sobek.  Ke gereja apa lagi ya hendaklah jangan pakai, karena kurang etis saja, mau ketemu Tuhan koq seperti kurang pantas gitu, meski itu adalah style. Celana itu hanya cocok untuk acara lapangan, ke mall, atau nongkrong, dimana tidak melibatkan mereka yang punya masalah dengan "kesopanan" menurut mereka sendiri.

Itu sih menurut saya. Kalau kalian punya pendapat sendiri mengenai hal ini? Jelas bagi kaum muda pendapatnya bisa berbeda atau sama dengan saya. 

Jika mungkin ada kaum tua yang punya pandangan bersebrangan ingin juga mendengar atau membaca pandangan mereka.

Pada intinya saya setuju dengan pandangan soal kesopanan, tetapi hendaklah memahami sisi yang lain. Dan kita yang mungkin suka dengan style ini diharap pintar menempatkan diri, kapan harus berpakaian yang sesuai.

Karena bagi saya, cara ini perlu diakali. Pada dasarnya, jika punya uang lebih, memilih celana yang gak sobek itu lebih penting, fashion style celana sobek bukan saya banget. Tapi jika celana baik lalu sobek secara tidak sengaja, ya mau gak mau saya punyanya itu. Gak terlalu buruk jika saat² tertentu saja celana itu dipakai. SSDK

Selasa, 25 Januari 2022

Kota Mode Dunia, Kenapa Mereka?

Selama ini kita kenal Paris merupakan pusat kota mode dunia, kiblat fashion dunia selalu ke arah kota itu, ibukota dari negara Prancis. Tapi ternyata ada kota dunia lainnya yang memang jadi kiblat fashion selain Paris.

Kota² lainnya adalah London, Milan dan New York. Pernah dengar kota dunia itu? Pastilah pernah lah, acara besar terkait dunia fashion selalu diadakan rutin di kota besar dunia itu.

Pertanyaannya, kenapa mereka saja kota besar yang disebutkan sebagai pusat fashion dunia. Apakah tidak ada kota lain yang bisa jadi patokan pusat fashion? Toh manusia berpakaian tidak hanya ada di kota besar itu, di kota² lain manusia juga berpakaian.

Ilustrasi, gambar diambil dari Google.

Kenapa disebut kota mode? Penyebutan kota mode itu karena di kota tersebut berkembang industri fashion atau mode, design, produksi, hingga ritel produk² fashion, bahkan ajang fashion seperti pameran, dll. kerap diselenggarakan di kota tersebut, sehingga ekonomi kota tersebut bergeliat karena faktor ini.

Selain itu, ada faktor lain yaitu sosio budaya, dimana dimana masyarakat atau penduduk kota itu punya pengaruh yang kuat memberikan inspirasi yang kemudian menjadi tren bagi masyarakat lain baik di kota tersebut maupun di kota² lainnya.

Selain empat kota besar dunia yang disebut di atas, ada kota² lain yang juga tak kalah soal mode dan fashion, seperti:
# Venesia
# Los Angeles
# Roma
# Florence
# Madrid
# Barcelona
# Sao Paolo
# Moskow
# Montecarlo
# Sidney
# Tokyo
# Toronto
# Shanghai
# Dubai
# Buenes Aires
# Chicago
# Mumbai
# Karachi
# Singapore

Itulah kira² kenapa empat kota utama itu dan beberapa kota yang disebutkan itu mampu menjadi tredsetter dunia untuk soal mode dan fashion.

Apakah Jakarta mampu menjadi trendsetter mode dan fashion? Hmm mimin masih belum menilai ke sana, karena sejauh ini kita di Indonesia masih jadi pengikut atau peniru atas mode dan fashion yang ada, Indonesia masih belum punya style nya sendiri.

Mungkin untuk soal warisan budaya Indonesia punya batik dan kain tenun yang cukup unik, hanya itu yang bisa jadi kebanggaan Indonesia saat ini. Tinggal bagaimana kreatifitas orang Indonesia mengulik modal tersebut.

Budaya Indonesia yang beragam dari Sabang hingga Marauke, mimin pikir bisa jadi modal besar jika kultur kreatifitas orang Indonesia tinggi.

Mungkinkan Indonesia jadi trendsetter mode dunia?

Bukan pesimis, tetapi lebih baik Indonesia memilih 'jalan ninja' yang lain, yaitu sisi pariwisata dengan menjual alam yang indah. Rasanya biarlah fashion jadi milik kota² besar itu, Indonesia punya sesuatu yang berbeda yaitu pariwisata.

Semoga bisa menambah sedikit pengetahuan dan informasi ya. Ini jadi postingan diawal tahun 2022 untuk blog ini. Sampai jumpa dipostingan lainnya. SSDK

Jumat, 26 November 2021

Mengenal Bedanya Jahit dan Obras

Ada hal yang perlu diketahu diantara keduanya, jahit dan obras. Bagi orang awam, seperti mimin yang gak memahami dunia baru ini, menganggap keduanya serupa. Padahal sebenarnya berbeda lho.

Nah kebetulan pas mimin lagi baca² artikel diinfografis, bahwa keduanya berbeda. Maka dari itu mimin mau share di sini, meski info sederhana tapi bisa memberi tahu bagi yang awam.

Ilustrasi, proses memotong bahan lalu kemudian dijahit. Gambar diambil dari Google.

Jahit adalah proses menyambungkan dua bahan kain dengan menggunakan jarum dan benang jahit.

Ini bisa dilakukan dengan manual yaitu bantuan tangan alias tanpa mesin. Bisa juga dilakukan dengan bantuan mesin yang juga tetap dioperasikan dengan tangan² juga sih.


Sedangkan obras adalah salah satu teknik menjahit yang dipakai untuk mengikat pinggiran kain agar benang tidak terlepas. Biasanya dilakukan saat proses finishing.

Letak jahitan obras pada pakaian letaknya tersembunyi, namun punya peran penting dalam mendukung keindahan hingga kekuatan jahitan itu sendiri.

Ini salah satu contoh obras. Gambar diambil dari directory Google.

Untuk menjahit dengan teknik obras perlu menggunakan mesin jahit obras, ada mesin khusus untuk menjahitnya. Orang kebanyakan bilang mesin obras, ada pula yang menyebutnya mesin overlock

Jadi begitulah kira² perbedaannya secara sederhana. Jadi gak perlu bingung lagi kan soal jahit dan obras. Konsepnya bisa dipahami dari tulisan cetak tebal saja, supaya memahaminya lebih mudah. Sampai jumpa dicatatan lainnya lagi. SSDK

Sabtu, 20 November 2021

Jenis² Benang dan Fungsinya

Wah² sepertinya sudah lama sekali mimin SSDK ini hiatus, tidak kirim² informasi ke sini. Kebetulan, mimin lagi hunting² informasi dan dapat informasi menarik nih, dan rasanya pas kalau disharing di sini.

Urusan jahit-menjahit itu tak lepas dari material benang. Nah benang ini ternyata itu banyak ragamnya, meski ketika kita melihat apapun benangnya, tetap sebutannya 'benang'.

Ilustrasi, gambar diambil dari Google.

Mari kita cari tahu, jenis² benang dari seratnya dan apa fungsinya dalam urusan jahit-menjahit, supaya kita tidak salah memilih jenis benang ketika menjahit.

Benang Kapas
Benang satu merupakan benang yang dibuat dari bahan dasar serat kapas. Serat kapas ini diperoleh dengan cara pemintalan mule, ring atau open end.

Ilustrasi, gambar diambil dari Google.

Fungsi dari benang ini antara lain untuk menjahit kain handuk, seprei, kain blaco, karung terigu dll.


Benang Linen
Benang ini merupakan benang yang biasa dibuat dengan menggunakan serat linen, sejenis serat yang diambil dari tumbuhan rami atau pohon flax (Linum Isitatissimum).

Ilustrasi, gambar diambil dari Google.

Fungsi dari benang ini antara lain untuk menjahit gordyn, sarung bantal, karpet, selimut, dll.


Benang Polyester
Benang ini dikenal sebagai bahan dasar untuk benang rajut maupun benang tenun. Biasanya dibuat dalam bentuk filamen  maupun stapel.

Ilustrasi, sumber gambar dari Google.

Biasanya benang jni digunakan untuk menjahit kaos, celana olahraga, jaket, tas, dll.


Itulah dia jenis² benang dan peruntukannya yang umum biasa digunakan. Semoga bisa menambah informasi seputar dunia fahsion, supaya tidak salah menggunakan benang.

Ada beberapa jenis benang lain yang kebetulan mimin tak share di sini, seperti benang wool, benang sutra, benang rayon, benang akrilik.

Informasi ini mimin ambil dari sebuah postingan IG, dari akun @nissinsewing.id, yang kebetulan lagi membahas topik yang sama. Mimin kembali repost di sini, supaya jadi bahan ingatan, agar lebih memahami dalam memilih benang dengan tepat. SSDK

Kamis, 19 Agustus 2021

Karung Goni, Jadi Bahan Pakaian Jaman Penjajahan

Siapa yang punya kakek nenek yang hidup dijaman penjajahan, dan pernah berbagi cerita tentang masa penjajahan? Ya entah jaman Belanda atau jaman Jepang, mau siapapun negaranya namanya tetap penjajah, hidup dijaman itu pastilah sulit.

Kebutuhan sandang, pangan dan papan itu sudah pasti sulit diperoleh, kalau pun punya ya pasti dirampas atas dasar nafsu penjajah itu tadi.

Untuk urusan sandang saja bangsa kita jaman dulu tidak ada akses, bahkan bangsa kita harus menggunakan bahan karung goni untuk dijadikan bahan pakaian. Cerita² kesengsaraan jaman penjajahan bisa kita peroleh dari orang² yang jadi saksi hidup pada masa itu, ya salah satunya kakek nenek.

Ilustrasi saat jaman penjajahan, gambar diambil dari Google

Kalau mimin kebetulan punya kakek nenek hidup dijaman yang lebih baik. Ada sih kakek yang punya cerita pernah disiksa oleh tentara Jepang.

Karena blog ini membahas soal fashion, tentunya mimin akan bahas soal sandang yang saat itu gak asing dikalangan rakyat jelata korban penjajahan, yaitu pakaian berbahan karung goni.

Tahu kan karung goni? Itu lho packaging material berbahan kain rajut untuk digunakan menyimpan bahan makanan, bisa tepung, bisa biji kopi, atau biji-bijian lain, beras, gula dll.

Pada jaman Jepang, penjajahan terhadap bangsa kita sangatlah kejam, bahkan melebihi apa yang dilakukan tentara Belanda. Kerja paksa jaman Jepang dikenal dengan romusha. Pekerja² paksa romusha itu dipekerjakan untuk pekerjaan² berat, pembuatan jalan, infrastruktur kereta api, dan banyak hal pekerjaan sipil.

Mereka dipekerjakan tanpa upah dan kelayakan seorang manusia, pangan dan sandang diabaikan. Tak ayal hanyak yang mati kelaparan, kemudian untuk melindungi tubuh mereka tak diberikan pakaian laik pakai.

Karung gonilah yang akhirnya mereka gunakan sebagai pelindung tubuh disaat panas dan saat dingin. Hmm, membayangkan jaman saat itu, betapa sengsaranya rakyat kita pada jaman penjajahan.

Namun kini, kita hidup dijaman merdeka, dimana kita mau cari apa saja ada. Karung goni bahkan kini jadi trend fashion unik lho. Tentunya pakaian dari karung goni jaman penjajahan dan yang jadi trend fashion masa kini berbeda sekali.

Ilustrasi, kain goni. Gambar diambil dari Google.

Kain goni atau kain burlap atau sering disebut karung goni, karena lebih sering kita lihat digunakan sebagai karung, merupakan bahan kain kasar, umumnya memang digunakan untuk membuat karung atau kantung penyimpanan.

Awalnya kain ini ditenun dari bulu kambing yang berwarna gelap, ada juga kain goni yang terbuat dari serat jute. Serat jute merupakan serat alami yang digunakan setelah kapas, sebagai bahan material kain atau bahan tekstil. Serat ini diperoleh dari kulit batang pohon bast fibre. 

Ini dia tanaman yang diambil seratnya yang disebut serat jute, ini gambar diambil dari Google Image, klik tautan untuk terhubung ke sumber gambar.

Selain terbuat dari yang tersebut di atas, kain goni ada pula yang terbuat dari serat rosela. Karakteristik kain goni yang terbuat dari serat rosela ini mempunyai sifat yang kuat karena ditenun menggunakan bahan dasar serat yang tebal sehingga tidak mudah putus.

Saat ini kain goni masih tetap diproduksi, untuk kemasan karung dan kantong, selain itu juga untuk bahan baku penunjang industri rotan dan meubel.  Selain itu kain goni ini juga digunakan untuk support industri aksesoris seperti tas belanja, hand bag, tote bag, taplak meja dll. Selain itu kain goni juga dimanfaatkan untuk hiasan interior, hiasan kaligrafi, hiasan dinding, bahkan kain goni ini dijadikan kanvas untuk membatik lho. Namun untuk penggunaan sebagi kanvas membatik.


Itu dia bahasan singkat soal kain goni yang dijadikan bahan pakaian pada jaman penjajahan. Bahasannya masih seputar tentang kemerdekaan, jadinya ya bahas sedikit menyerempet ke tema nasionalis tapi ada info yang berhubungan dunia pertekstilan.

Semoga bisa menambah pengetahuan saja sih, segitu saja deh sharing dari mimin, sampai jumpa dicatatan mimin yang lainnya. FN

Rabu, 18 Agustus 2021

Bendera Pusaka Dijahit Oleh Fatmawati dari Katun Jepang

Saat momen kemerdekaan Indonesia, setiap tahun kita selalu diingatkan tentang sejarah. Sejarah bagaimana proses kemerdekaan Indonesia itu terjadi.

Itu semua berkat kolaborasi antara generasi muda dan generasi tua. Jika tidak ada kolaborasi keduanya, rasanya Indonesia masih belum merdeka. Tentunya juga ada keberuntungan kala itu kondisi Jepang yang kalah perang dari Sekutu, jadi momen yang pas untuk memproklamirkan kemerdekaan.

Ada hal sejarah yang selalu ditanya ketika kemerdekaan, siapa penjahit bendera pusaka yang digunakan pada upacara proklamasi kemerdekaan?

Ilustrasi mesin jahit untuk menjahit bendera pusaka merah putih saat persiapan proklamasi kemerdekaan, sumber gambar Google.

Ibu Fatmawati adalah istri dari Ir. Soekarno atau kita mudah menyebutnya Bung Karno, Bapak Proklamator Indonesia.

Beliau ini adalah perempuan kelahiran Bengkulu. Merupakan keluarga dari salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, yaitu PP Muhammadiyah. Kedua orang tuanya aktif di Muhammadiyah, walaupun pada masa itu PP Muhammadiyah belum memiliki cabang di luar Jawa.

Bung Karno menikahi Ibu Fatmawati tahun 1943. Sejak saat itu pula Ibu Fatmawati tinggal di Jakarta. 

Pada persiapan proklamasi kemerdekaan Indonesia, Ibu Fatmawati membuat bendera merah putih dari kain katun Jepang. Kain itu dimintakan Bung Karno kepada Shimizu, Kepala Barisan Propaganda Jepang (Sedenbu). Kain itu diambil oleh Chairul Nasri dari gudang di Jl. Pintu Air. Kain yang dijahit itu berukuran 276 x 200 cm.

Untuk kain berwarna merah menurut sejarahnya itu diambil dari kain tenda dari warung soto.

Jadi awalnya Ibu Fatmawati telah membuat bendera merah putih sebelumnya, namun bendera itu kekecilan, oleh karena bahan kain warna merah kurang, disuruhlah pemuda Indonesia (Lukas Kustaryo) untuk mencarikan kain warna merah, dan diperolehlah kain dari tenda warung soto. Begitu cerita uniknya dari proses terbentuknya bendera pusaka merah putih yang kini sudah jadi benda sejarah.

Bendera yang dijahit Ibu Fatmawati digunakan untuk dikibarkan pada 17 Agustus 1945 saat upacara proklamasi di Jl. Pegangsaan Timur 56 (saat ini Jl. Proklamasi).

Bendera pusaka itu dikibarkan hanya pada saat upacara hari kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus saja, dari tahun 1946-1968. Bendera pusaka ini terakhir dikibarkan tahun 1969, bendera pusaka itu kini disimpan di Istana Merdeka. Kondisi saat ini bendera pusaka tersebut sudah sobek, dan kini menjadi benda sejarah nasional.

Sesudah tahun 1969 bendera yang dikibarkan saat HUT Kemerdekaan RI adalah bendera duplikat yang terbuat dari bahan sutera dengan ukuran 300 x 200 cm.

Itulah kira² sejarah bendera pusaka RI yang dijahit oleh Ibu Fatmawati. Nama beliau akan terus dikenang setiap perayaan HUT Kemerdekaan RI, karena jasa beliau ikut berperan dalam terlaksananya proklamasi RI. Masih banyak pihak yang berperan dalam kemerdekaan. Namun, karena ini blog tentang dunia fashion, yang mimin bahas yang ada hubungannya dengan itu saja.


Kain Katun Jepang
Oh ya tadi disebutkan penggunaan kain katun Jepang. Kain katun Jepang merupakan bahan tekstil buatan negara Jepang, atau dibuat di negara lain tapi sudah mendapatkan lisensi dari negara asalnya.

Karakter kain katun Jepang mempunyai tekstur halus, lembut, ringan, tidak berbulu. Jika digunakan untuk pakaian, kain katun Jepang efektif untuk menyerap keringat. Kain katun Jepang dibuat dari 100% bahan organik.

Bahan serupa dengan katun Jepang ini adalah katun biasa atau kain rayon. Bagi orang awam akan sangat sulit membedakan keduanya, karena hampir mirip.

Namun bagi orang awam, untuk membedakannya, biasanya kain katun Jepang memberikan watermark "Japan Design" dan memberikan kode warna kain pada bagian sisi ujungnya.

Ini ilustrasi kain katun Jepang, terlihat tulisan Japan Design, gambar diambil dari Google.

Jadi jangan heran jika kain katun Jepang punya harga yang relatif lebih mahal. Biasanya digunakan untuk bahan untuk membuat pakaian blouse, mukena, hingga sprai. Karena bahan kain ini cukup nyaman jika dikenakan, nyaman di kulit pemakainya.

Segitu saja sharing dari mimin, semoga informasinya bisa bermanfaat, sekalian mengingat lagi tentang sejarah nasional. Sampai jumpa dicatatan lainnya lagi, salam kemerdekaan, merdeka!!! FN

Rabu, 04 Agustus 2021

Inspirasi Fashion Blogger Sukses: Diana Rikasari

Ketika mimin iseng blogwalking untuk cari ide topik buat konten apa ya tentang fashion, mimin terbawa ke sebuah url blogspot. Blognya sederhana, simpel, konten yang mimin lihat adalah berbahasa Inggris. Akhirnya mimin hunting informasi lagi tentang pemilik blog itu, siapakah dia?

Dia adalah Diana Rikasari, ternyata mba Diana ini merupakan fashion blogger, tema blog yang dia crate adalah tentang fashion, itu kenapa dia dikenal sebagai fashion blogger.

Blognya bernama hot chocolate & mint by Diana Rikasari. Blognya juga masih menggunakan domain blogspot, belum menggunakan domain berbayar. Postingan terakhir update Juni 2021, ya masih dibilang update, setidaknya menunjukan blognya masih aktif.



Terkadang begini, banyak blogger yang sudah terkenal, blog awalnya sudah tak lagi diurus, apalagi sudah punya website lain yang lebih profesional, dan sudah menunjukan karakternya yang baru. Tapi ini menarik, mimin amati masih aktif blognya, setidaknya ada konten terakhir yang dipublish saat ini.

Kalau mimin mundur ke belakang, ke postingan awalnya itu dirilis Maret 2007 dan sejak awal publish dengan bahasa Inggris.

Di dalam postingan tentang dirinya, mba Diana Rikasari ini mengenalkan dirinya sebagai award-winning blogger, fashion entrepreneur, dan penulis buku. Di sana disampaikan juga bahwa 2011 & 2012 blognya berhasil menjadi blog #1 menurut IndonesianMatters.com, hmm pencapaian yang menarik. Banyak lagi pencapaiannya dituliskan di sana.

Ini bisa jadi inspirasi blogger² baru, ya cocok dimasa pandemi seperti ini, melihat Mba Diana ini bisa terkenal dengan blognya dan fashion stylenya.

Tak hanya di dunia blog, Mba Diana juga punya channel youtube, bisa visit dilink terkait ini ya.

Wanita kelahiran 23 Desember 1984 ini cukup dikenal dikalangan blogger², banyak blogger yang mampir dan meninggalkan komentar dan mereka ini cukup sering saya ketahui malang melintang didunia blogger dan lalu lintasnya blogwalking sering terpantau di lini massa kolom komentar di blog mimin (lainnya).


Status Mba Diana Rikasari ini adalah emak blogger sih ya, sudah mempunyai 2 orang anak, Daria Richelle dan Syed Muhammad Shahmeer, dari suaminya yang bernama Syed Muhammad Sharjeel.

Mba Diana ini menuliskan suka dukanya menjadi seorang blogger dalam sebuah buku yang berjudul #88 Love Lifes. Ini bisa jadi inspirasi blogger yang newbe, bahwa semua tidak dimulai dengan mulus lho. Sama seperti emas yang perlu diolah dulu baru nampak kemilaunya dan berharganya, tapi ketika masih dalam kubangan lumpur tiada orang melihat.

Mba Diana mulai dikenal karena style pakaiannya yang unik untuk jaman tahun 2007, melalui blognya yang masih berdomain gratisan tak menyurutkan seorang Diana Rikasari dikenal, bahkan sampai saat ini blog tersebut masih update dan masih dengan domain gratisannya, berbeda dengan mereka yang langsung merubahnya menjadi domain berbayar justru sebelum dia terkenal.

Diana Rikasari tak hanya terkenal di Indonesia, bukunya saja cukup dikenal di beberapa negara tetangga Filipina, Brunai, Dubai hingga London. Bahkan, pada ajang Paris Fashion Week Diana Rikasari dapat undangan.

Melalui dunia fashion yang digelutinya, Mba Diana ini punya brand sepatu bernama "Up", kemudian dari brand pakaian ada nama "Schmiley Mo", yang dikenal menjadi brand internasional melalui ajang Torino Fashion Week di Italia.

Hmm, menarik bukan, menjadi seorang blogger ternyata bisa lho menjadi terkenal, kembali lagi dipasionnya memang di sana, blog itu hanya sarana, tapi jika kreatifitas tidak terbendung, maka beginilah jadinya, famous.

Semoga sih bahasan singkat soal tokoh blogger fashion satu ini bisa jadi penyemangat, muda-mudi yang baru kenal dunia blogger atau memang passionnya di sini, ya apa saja sih, entah memang di dunia fashion, fotografi, atau apapun ya itu, tekuni dan pede saja, gak usah ambil pusing dengan celotehan netizen yang mereka itu kretafitasnya hanya di sana, mereka itu memang diciptakan untuk melecut semangat orang-orang hebat untuk makin hebat.

Semoga menginspirasi ya, untuk mimin sendiri dan juga untuk yang lainnya. Sampai jumpa dicatatan yang lainnya ya, supporting mimin untuk blog ini. SSDK