Kamis, 22 Mei 2025

Majunya Perusahaan Dilihat dari Pakaian Karyawannya

Sudah lama sepertinya blog ini hiatus, tidak ada postingan baru. Kali ini saya diundang untuk mengisi sebuah postingan diblog ini, untuk memberi nafas agar kelihatan blog ini masih berpenghuni. 

Ini adalah pendapat pribadi saya saja, melihat realita yang ada, ketika teman² sepenanggungan kini sudah berpencar bekerja di perusahan² berbeda dengan banyak latar belakang jenis perusahaannya. 

Nah saya mengamati, majunya suatu perusahaan itu bisa dilihat dari bagaimana aturan berpakaian di perusahaan tersebut. Ini hal paling simpel dan mudah diamati, walaupun ini bukan pakem, jika begini pasti begitu. Sekali lagi ini pendapat pribadi dan sudah saya disclaimer.

Perusahaan² maju dan modern seperti raksasa teknologi Google, saya ambil contoh atau perusahaan yang sudah settle, itu tidak menerapkan aturan ece² seperti berpakaian yang formal sekali. Prinsip utama kesopanannya tetep ada, tetapi lebih simpel saja gitu, gak harus pakai setelah kemeja lengan panjang, celana bahan, sepatu pantofel dll., yang mengesankan harus 'sangat' formal. 

Justru yang tampak mereka menggunakan setelan celana jins atau celana panjang dengan bahan terserah, bebas. Atasannya menggunakan t-shirt model polo berkerah, malah ada yang melonggarkan dengan kaos saja. Sepatu juga dibebaskan, mau sepatu sport atau sepatu lain yang dianggap nyaman. 

Ilustrasi, pakaian kerja non formal. Gambar diambil dari Google

Tapi bedakan dengan perusahaan² sedang berkembang, perusahaan yang biasa² aja, aturan berpakaiannya justru formal banget. 

Dari situlah saya mengambil kesimpulan bahwa majunya suatu perusahaan itu dilihat cara berpakaiannya. 

Oh ada yang sanggah, itu biasanya yang berpakaian semi formal untuk karyawan lapangan, untuk mempermudah aktifitas di lapangan. Terus untuk karyawan bank, setelan formal adalah pilihan terbaik untuk saat ini karena sejauh ini belum ada yang berani melawan arus global, terutama di Indonesia. 

Ada pendapat orang tua yang sering jadi pedoman dan banyak orang masa kini masih takut atau enggan melawan arus, yakni soal falsafah: cara berpakaian seseorang merupakan cerminan dari kepribadian mereka. Itulah dia yang umum kita ketahui, bahkan ketika kita misalnya berpakaian sembrono misalnya, pasti akan dinasehati dengan kalimat bercetak biru tadi.

Padahal ada pernyataan lain yang menyampaikan bahwa pilihan gaya berpakaian dipengaruhi oleh banyak faktor seperti trend mode, preferensi pribadi, dan situasi sosial. Namun terkadang 'orang tua' yang menasehati pernyataan yang awal, mengabaikan faktor² ini. Namun memang, gaya berpakaian tetap bisa memberikan petunjuk awal. 

Ilustrasi, style pakaian yang umum. Gambar diambil dari Google

Saya berpikir bahwa pendapat di atas tadi justru malah membuat seseorang dijudge atas sesuatu yang tampak dari luar, seharusnya kepribadian dilihat dari sikap, bukan pakaian. 

Preman sekalipun, meskipun pakaiannya urakan, tapi jika kepribadiannya baik dia pasti bisa menunjukannya, walaupun jarang sih orang yang kepribadian baik bergaya preman. Umumnya akan memilih gaya berpakaian normal. Akan ada faktor lain yang membuat seseorang dengan kepribadian baik memilih gaya berpakaian preman, misalnya. Kita gak boleh main judge dong, ya dong, ya kan, ya kecuali merasa diri paling benar. 

Melihat anak² punk di perempatan lampu merah. Dulu saya berpikir mainstream, dengan judgement, bahwa melihat mereka itu langsung 'tembak' kepribadian mereka ini pasti jelek dan lain² yang intinya negatif. Namun sejak saya memahami tadi, tidak bisa main judge karena ada faktor lain, akhirnya ketika melihat mereka yang muncul dipikiran adalah "why" dan "how will it be in the future".

Saya juga sering dikomentari cara berpakaian, pada awalnya saya kesal dan reaktif, tetapi sering waktu saya mencoba memahami falsafah tadi, lalu saya baca lagi, padahal ada faktor lain yang sering diabaikan.

Akhirnya karena seiring usia, lebih baik diam. Melawanlah ketika kamu punya power dan sumber daya untuk merubah tatanan itu butuh effort ratusan kali lipat dari yang normal. Jika punya itu, baru lakukanlah. Seperti halnya Thanos, dia mau merubah tatanan dengan caranya, dia punya kemampuan dan mewujudkannya. Tujuannya mulia, tapi caranya antimainstream. 


Balik kembali lagi ke konteks, jadi saya mengambil kesimpulan, jika ada perusahaan yang tidak terlalu ribet soal aturan berpakaian (yang penting sopan), maka ini bisa jadi petunjuk awal bahwa perusahaan ini maju dan berkembang. 

Karena perusahaan yang sudah maju dan berkembang gak akan memikirkan hal remeh temeh, yang penting kualitas. Ini seperti sekolah Katolik dimana siswanya rambutnya gondrong, gaya ala² berandalan tetapi prestasinya terbaik. Begitulah kira², tapi balik lagi untuk orang² tua yang masih memegang falsafah tadi di atas pasti akan sulit menerima hal tersebut. 

Setelan pakaian kerja yang biasa diterapkan perusahaan yang sudah maju dan berkembang adalah atasan pakaian kaos berkerah, t-shirt, kemeja lengan pendek, kemeja bahan flanel dll., untuk bawahan bisa jins, celana kargo, celana chinoss atau model lain. Untuk pria dan wanita pun biasanya sama dibebaskan, yang penting sopan dan layak.

Apakah kalian berpikir hal yang sama, atau hanya saya yang berpikir demikian? -cpr

#onedayonepost
#berpakaian
#serbaserbi
#umum
#budaya